Thursday, 19 November 2015

BMI HK DiGaji HK$6,59 per JAM

Sahabat Amini,sesama BMI-HK pernah tidak mengitung berapa sih real gaji kita sebenarnya?.
Kira-kira layak ndak sih ,pengorbanan kita digaji sebesar itu?
Ini Amini bantu hitung ya,
Gaji sebulan UMR 2014 HK$.4.110,-/26 hari kerja = HK$.158,07
(asumsi dipotong libur resmi 4 hari dalam sebulan)
         Gaji perjam kita HK$.158,07/24 JAM =HK$.6,59
(asumsi kita pun wajib bangun bila majikan dalam kondisi darurat disaat jam tidur kita,dan kebanyakan majikan HK menuntut kita untuk ready setiap saat,"setia setiap saat" katanya
( kalah tuh iklan REXONA)
Dengan kurs Rupiah saat ini yang stabil di level Rp.1.750/ 1 HK$ × HK$.6,59
MAKA GAJI RUPIAH KITA PERJAM ADALAH Rp.11.526,44
UNTUK UMR 2015 silahkan sahabat hitung sendiri.
Kira kira dengan posisi kita yang jauh dari keluarga,
Harus naik pesawat ke Hong Kong,
Harus melalui proses dan potongan gaji yang sekian puluh ribu,
Harus kehilangan kemerdekaan diri,
karena wajib ikut aturan hidup majikan yang terkadang melanggar HAM
(Tetapi Katanya tidak termasuk kategori pelanggaran HAM)
Harus  sembunyi-sembunyi beribadah,dan meninggalkan identitas  kita sebagai umat beragama.
(PBB saja mendukung hak asasi manusia untuk beragama dan menjalankan ibadahnya)
Harus berkata iya untuk sesuatu yang seharusnya tidak menurut kata hati dan fakta.
Harus selalu diposisi salah walau kita benar.
Dan kita harus berubah menjadi wanita-wanita bertenaga besi yang harus mampu mengatasi segala problem.
Dan kita dipaksa melupakan kodrat kita sebagai wanita bahwa kita pun punya hasrat dan rasa.
Kita juga ingin disayang dan dimanja,kita juga pingin cantik dan rapi setiap saat seperti wanita lain yang hidup normal.
(cry for my self)
Entahlah,sahabatku.

Demi uang Sebelas ribu lima ratus sekian rupiah per jam kita rela menjadi orang lain,
Kita rela menyakiti dan menganiaya diri kita sendiri.
Kita rela menentang perintah Tuhan kita,dan melupakanNya .
Dengan kepercayaan diri bahwa Tuhan akan selalu memberikan kesempatan dan waktu kepada kita untuk bertobat dan mengerjakan ibadah sepulangnya ke Indonesia nanti.( semoga )

Dan yang sering kita jumpai kenyataan, ketika kita merasa semua perjuangan kita kepada orang terkasih kita ,ternyata malah dikhianati.
Entah dengan perselingkuhan,harta dihabiskan dan diselewengkan,anak-anak kita hilang kontrol dan sampai yang terparah putusnya tali persaudaraan dan hancurnya rumah tangga.

Dan akhirnya kita kembali terpuruk ke jurang sakit hati,dan balas dendam,lalu menjadi bagian dari pasukan syetan kebencian akan saudara,sahabat dan keluarga,bahkan pasangan kita.

Igfirlana ya Robbi.(cry for my self)
Sahabatku,tiada kata terlambat ,untuk kembali dan bersegera memutus mata rantai PERBUDAKKAN ini.

Masih ada harapan,
Hentikan berfoya-foya saat menerima gaji dan saat hari libur kita,
Segeralah kembali kepada jalan Tuhan,
Tabung uang kita dan segera perbaiki pola hidup kita.
Ikuti majelis ilmu dan ketrampilan.
Perbaiki lingkungan pergaulan mu,
hindari dan jauhi segera pergaulan yang menyesatkan dan menghancurkan.
Inggat tiada yang pernah tau nasib dan umur seseorang.
Semua Rahasia Tuhan.
Mari bersegera berhijrah ke arah kebaikan sahabatku.
Semoga kita semua termasuk hambaNya yang selalu beruntung kembali di posisi kebaikan.
Aamiin.

Berhemat dan menabung,bagi gaji mu menjadi 3 bagian,
Tabungan,kiriman,pegangan kala di hidup di Hong Kong.

Jangan lupa berDo'a dan niatkan dalam hati sebagai shodaqoh ,saat mengirimkan gaji kita  kepada keluarga di Indonesia,agar berkah bagi dirimu dan yang menerima.

Dan Pasrahkan Kepada ALLAH SWT segala harta dan keluarga di Indonesia,
Karena ALLAH SWT adalah Pemberi balasan sempurna atas setiap amalan dan kejahatan,
Sesuai firman Nya dalam Tafsir Surat Al Zalzalah :"Kebaikan dan Kejelekan walau sebesar Dzarrah akan dibalas".

lupakanlah ,maafkan dan relakan kejelekkan orang lain kepada kita,biarkan saja ada ALLAH sandaran utama kita.

Lalu berfokuslah,dan ikhlas lah dalam bekerja,niatkan ibadah dan bersegeralah kembali ke Tanah Air,berkumpul dengan keluarga.
Inshaa Allah berkah,lancar segalanya.
Amin.

1 comment: