Thursday 23 March 2017

KARENA PUTUS PENDIDIKAN ITU MENYAKITKAN.DAN KAMI TAK INGIN TERUS TERUSIR DARI NEGERI KAMI SENDIRI

KARENA PUTUS PENDIDIKAN ITU MENYAKITKAN.DAN KAMI TAK INGIN TERUS TERUSIR DARI NEGERI KAMI SENDIRI

Cita-cita kami Minimal kami Lulus SMA Dan Membantu Menyukseskan Program Pemerintah "WAJIB BELAJAR 12 TAHUN" secara Mandiri dan menggunakan Biaya Sendiri.Kami ingin Siap bertarung Di Tanah Air dengan Tenaga Kerja Asing  profesional dari Negara Anggota ASEAN  menghadapi Kebijakan Pasar Bebas Asia(MEA) yang dijalankan Pemerintah Sejak akhir 2015 lalu.

Kami tak ingin terus terusir dari Negeri Kami Sendiri.

Biaya Pendidikan Kami sisihkan dari Uang Saku saat libur dan Berpuasa menahan nafsu membeli barang kesukaan dan Menahan diri untuk pergi dan jalan jalan ke Public Area di Hong Kong agar dapat hadir disekolah dan belajar kelompok.

Karena Kami merasakan sendiri Dampak Putus Pendidikan Itu Menyakitkan.
Inilah salah satu sebab kenapa Rantai Kemiskinan tak Pernah terputus.
Karena Kami kehilangan kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Sehingga kami memilih pergi menjadi TKW meninggalkan keluarga ,Tanah Air dan kehidupan Normal kami.

Ditengah rutinitas sebagai TKW 6 Hari dalam sepekan harus siap stand by 24 jam karena kami hidup bersama dengan majikan,kami harus cerdas membagi waktu,menjaga kesehatan,fikiran dan emosional.

Kami harus disiplin mengatur keuangan hasil gaji kami minimal menjadi 3 bagian untuk kiriman wajib kepada keluarga,sedikit tabungan pribadi,dan pegangan selama di Hong Kong karena tak semua keperluan kami dijamin majikan misalnya kebutuhan pribadi dispensary,makanan yang halal dan sekedar pelembab wajah.Atau kebutuhan transport serta makan selama libur selama 4x dalam sebulan.serta sarana telekomunikasi dengan keluarga.Karena mereka lah kekuatan kami,bercengkrama dengan keluarga di Tanah Air disaat libur pengisi ulang terbaik bagi spirit kami bertahan di Negeri Beton.

Jam istirahat dan kondisi kesehatan keluarga majikan serta rutinitas yang padat setiap hari membuat kami harus disiplin waktu untuk belajar dan memahami materi pelajaran,Berat dan Butuh perjuangan didalamnya.Jadwal libur yang tidak jelas,tidak dikasih fasilitas lampu,dan perubahan sikap majikan saat mengetahui kami melanjutkan Pendidikan dan mereka berkata "Saya memperkerjakan kamu bukan untuk belajar dan lanjut pendidikan ,tapi untuk kerja,untuk kerja.Paham !."

Tapi Kami tetap Optimis,Semangat dan Kuat menjalani Perjuangan meraih cita-cita kami memutus penjajahan moderen cukup sampai di tangan kami,bukan Generasi Kami.

Terima Kasih Bunda Yati dan Lembaga yang mengayomi kami secara penuh dan ikhlas.Kami bangga dan bahagia menjadi bagian keluarga besar Siswa Kesetaraan Paket C dan Paket B PKBM Bintang Nusantara Learning Center Hong Kong Site TSUEN WAN IBU YATI ,kami ingin mengikuti jejak Ribuan Alumni yang sudah LULUS dan Lanjut Pendidikan Tinggi serta berkarya bagi Negeri.

KARENA KAMI ANAK ANAK BANGSA INDONESIA,MERAH PUTIH TETAP DIDADA .
KAMI BMIHK PELAJAR MEMUTUS PENJAJAHAN MODEREN MELALUI PENDIDIKAN CUKUP DITANGAN KAMI SAJA,BUKAN GENERASI BERIKUTNYA.

BANGKITLAH PEREMPUAN,
JAYALAH INDONESIAKU.

(AMINI DJUWADI)

No comments:

Post a Comment