Tuesday 15 November 2016

SEHARI BERSAMA PARA SEPUH

Sehari bersama para Sesepuh

Jam 1 berangkat ke Kwong Wah Hospital,anter Bude (kakaknya Mami Bos) untuk check up dan x -ray karena hari sabtu kemarin terkilir kakinya saat main ke Hong Kong Park.
Sebelum berangkat Bude agak rewel memasukkan ini dan itu kedalam tas perangnya (tas pinggang dan ransel bobo-bobo),dan ketika akan berangkat saya kaget banget ternyata lumayan berat itu tas perangnya (ada botol minum,payung,langsam(sweater),kunci rumah,kacamata 2 pasang (sunglass dan kacamata baca)dompet,tempat obat,buku alamat dan nomer telpon,aneka kartu anggota,plastik makanan ,snack dan tentu saja tisu) kira-kira 3 KG ada itu beratnya tas perang.
Dan tentu saja pakde yang cinta mati bude memarahi bude,dan mami bos ikut juga.Wah edisi debat kecil dimulai,dan dengan berat hati bude menyerahkan tas perangnya kepadaku karena daku yang termuda,Hiks.Siap Perang.
Sebelum berangkat Pakde kasih minyak gosok ke kaki bude,diurut dengan penuh kasih.(Bikin Baper aja Pakde ini)
Setelah segala ritual selesai ,berangkatlah kami.
10 menit perjalanan naik taksi kami sampai diRumah Sakit,debat kecil dimulai saat perebutan KTP.Si Bude berat mo nyerahin KTP kepada Mami saya untuk Registrasi,mungkin bila pinggangnya tak sakit ia akan nekat ke loket sendiri.
Sambil menunggu jadwal dan dokter datang kami ber 4 duduk di ruang tunggu,sekitar 100 an orang di sini dengan berbagai kondisi.
Sambil menunggu para sesepuh mulai berkisah demi membunuh waktu.Dan yang paling menusuk hati Bude hari senin sewaktu ke Ruang Gawat Darurat tak satupun anaknya disampingnya karena tak mau telfon dan membebani anak-anaknya (mereka tinggal terpisah dengan anaknya),berdua dengan Pakde ke RS.dan bersikeras tak mau telfon anaknya.Dan setelah dimarahi pakde baru si bude telfon anaknya.
Jam 2.30 dokter datang,dicek,konsultasi dokter memutuskan wajib jalani X-Ray.Bude ganti baju dan riwa riwi dengan mami bos,saya bertanggung jawab mengawasi tas perang dan baju Bude,terkantuk-kantuk saya dikursi tunggu(duh gak sopan banget).maaf pembaca penyakit saya adalah apabila duduk tanpa aktivitas adalah tertidur nyenyak.
Selesai semua proses ,Alhamdulillah bude tidak patah tulang,tapi terkena gejala tulang keropos (bude usia 66 tahun)dan dokter kasih warning bude dilarang bawa yang berat berat.Dan jangan sampai terbentur apalagi jatuh untuk kedua kalinya.(Bude ngegrundel saat pakde bilang sekarang yang pergi belanja aku,paham tidak?)aigh ,,so sweet.
Prose terakhir ambil obat ke lantai satu.diperjalanan saya dijawel sesepuh lain ,bawa troli belanja sambil teriak "Woi,neng dimana ya apotek nya?" weh saya lumayan kaget juga nih,setelah sekilas melihat ternyata si nenek agak kurang sehat pendengarannya.Gantian saya yang jawab pakai bahasa tarzan.." sana ,mari ikut kami mo ke apotik juga".
Baik aku ikut kamu ya neng,awas jangan bohong ."wadeh dosa kali nek bohongin nenek.Berlima kami naik lift ke Lt.1 untuk ambil obat.
Selesai ambil obat ,kami hendak pergi si nenek triak ke saya lagi "Hooi neng,tungguin 2 lagi nomer nenek,nenek ndak bisa naik lift,barengin lagi ya".Orang yang antri obat melihat kearah saya ,dan tentu saja si Mami bos sampai kaget dan menjawab "iya kita tungguin ,pelan-pelan duduk saja nek".
Keluar dari rumah sakit,kami kembali naik taksi,sopirnya orang daerah Tuen muen ,Sepanjang jalan dengerin radio dan ngomongi si Hillary yang kalah dengan Trump.Dia nangis semalaman katanya.Dunia sudah edan katanya,asal punya duit semua bisa terjadi ,sungguh edan dunia,dunia politik apa ini.Jelas jelas si Trump gak ada kwalitasnya,kasar,dan kurang prestasi.Sungguh kiamat deh ,kiamat  si sopir ngomong sendiri.
Bude sampai bingung "masa Hilaly (bude ndak bisa mengucapkan Huruf R) kalah."
"Iya kalah ,kalah "sahut si sopir,pakde dan mami bos kompak.
"Masa sih aku tak percaya,Hilaly kan pinter ,harapan dunia,ini pasti permainan uang,iku si musuhnya kan tidak pinter,orang Amerika apa sudah bodo ya". kata Bude.
DiJok Belakang saya cuma bisa senyum-senyum simpul.ndengerin celoteh para sepuh.
Mana pakai acara ngomongin La Fa Wui nya Hk ,kasusnya si Tegine Yau Wai Cing dan Leung Chun Han.
Para sepuh masih susah menerima pemikiran anak muda ,dan menyayangkan sikap mereka.Tapi memuji masih muda sudah eksis,pintar dan berani ngomong.
Intinya para sepuh ingin hidup tenang dimasa tuanya,harga harga murah dan sehat terus.Simple Wish.
Sampai Wong Tai Sin,bude bilang lapar,kami memutuskan makan dahulu,saat pesan nasi pakde bilang ke penjual makannya tolong pilihkan daging yang bagus,sedikit lemak dan tolong kuahnya di buang.Dalam hati Ya Allah beginilah cinta sejati itu.Memahami segala kesukaan pasangan dan bersabar akan segala kerewelennya.Walau sama sama diusia lanjut dan membutuhkan perhatian .Semoga Bude dan Pakde sehat terus,berbahagia diusia senja.aamiin.
Semoga seluruh Orang Tua kita selalu dalam kesehatan ,perlindungan dan kebahagiaan dari ALLAH SWT.aamiin.
Alhamdulillah Ya Allah atas pembelajaran hari ini bersama para sepuh.
AD151116

No comments:

Post a Comment