Thursday 10 November 2016

HIKMAH AKSI DAMAI 411

Assallamu`alaikum saudaraku.
Selamat siang saudaraku.
Aksi 411 adalah aksi damai yang mengawal Proses Hukum atas penistaan Agama Islam yang telah dilakukan oleh Bapak Gub.Petahana DKI JAKARTA Bapak Ahok .
Bukan terkait Politik dan SARA (SUKU,AGAMA DAN RAS)
Kita ,kalian bisa lihat dari Vidio dan Foto foto bukti #AksiDamai411 kemarin.Tak ada bendera Partai politik manapun,tak ada anarkisme SARA,bahkan beberapa tokoh lintas agama dan para aktifis perdamaian terlibat didalamnya.
Semua murni Umat Islam yang ingin menyampaikan Aspirasinya,
Ingin keadilan dan kepastian proses Hukum bagi si penista Agama.
Akar permasalahannya adalah beredarnya potongan isi pidato Bapak Ahok yang diupload oleh Saudara Buni Yani ,yang didapat dari situs ISLAMNKRI yang setelah ditelusuri berasal dari Channel Youtube PemProv Dki sendiri.
Si Bapak didalam pidatonya mengatakan yang intinya kurang lebih adalah sebagai berikut
"Kami sebagai Umat Islam dibodohi Surat Al Maidah Ayat 51 .Tentang ajaran dan tuntutang bagi kami umat Muslim didalam memilih Pemimpin bagi kami  sehingga kami tidak dapat memilih Si Bapak didalam Pilkada 2017 nanti karena takut masuk Neraka"
dihadapan saudara kami dikepulauan seribu dalam kapasitasnya sebagai seorang Pegawai Pemerintahan PemProv DKI dalam hal ini sebagai Gubernur Petahana DKI yang sedang melakukan kunjungan kerjanya.
Sungguh tidak benar dan bukan kapasitasnya dan salah penyampaian.
Karena Bapak Ahok bukan Ulama atau Ustad,dan bukan didalam forum Agama yang beliau Anut.
Dan kemudian didalam perkembangan kasusnya menjadi lain dan dibuat simpang siur antara kata Pakai dan Tidak Pakai.
Oleh Netizen sendiri yang Pro dan Kontra sehingga menimbulkan kepanasan dan perpecahan.
Padahal fokus kita hanya 1
Si Bapak Ahok  diProses Hukum setelah permintaan maafnya.Agar ada keadilan dan tidak ada penista -penista isi kitab Suci Agama berikutnya.
Kami umat Muslim tidak mau setelah kejadian Isi Kitab Suci Agama Islam dinistakan,berikutnya akan ada penistaan isi Kitab Suci injil,Kitab Suci Weda dan Kitab Suci Taurat.
Apabila pelaku Penista Isi Kitab Suci dibiarkan bebas hanya dengan permintaan maaf,sedangkan pelaku pelaku sebelumnya diproses dan dipenjara kurungan badan.
Benar Tuhan Maha Penyayang dan pengampun,kami pun demikian.
Tetapi kami hanya Minta Keadilan dan kepastian Hukum bagi si pelaku karena ini adalah negara Hukum yang jelas aturan dan kandungannya dimana aturan dibuat untuk ditaati bersama dan berlaku bagi seluruh Warganegara Indonesia.
Karena Setiap Warganegara memiliki kedudukan yang sama didalam hukum.
Saudaraku yang Seiman.
Jika Ghirah masih didalam hatimu pastilah kalian tersinggung ketika apa yang menjadi Firman Allah,tuntunan dan ajaran hidup kita sehari-hari yang berasal dari Firman Allah SWT yang disampaikan melalui Rasululloh SAW ,Diteruskan oleh para  Sahabat,Para Aulia,Para Imam,para Ulama,Habieb,kyai dan para ahli Agama justru dijadikan pelemah dan pembodohan kepada kita pemeluknya.
Hanya karena si Bapak merasa kita tidak dapat memilih beliau karena beda keyakinan.
Dan karena kita dibodohi Para Ulama,kyai dan ustad kita memakai Al Maidah Ayat 51,
dan juga karena takut masuk Neraka.
Inggat saudara ku seiman ini Al-Qur`an adalah Tuntunan dan pedoman hidup kita yang jelas,berasal dari ALLAH SWT,Berisi Ajaran,Perintah dan Larangan yang jelas Pahala dan hukumannya kelak.
Dan inggat Rukun Iman yang ke 2 didalam Agama Islam adalah Iman kepada Kitab-Kitab Allah.
Bukankah Agama dan keyakinan yang kita pilih ini karena kita percaya.
Dan kewajiban kita mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya dengan harapan memdapatkan Ridho-Nya dan untuk mampu mencapai kebahagiaan Di Dunia dan di Akherat?
Lalu apabila kita sendiri justru ragu dan bingung ,hanya karena rasa tak enak ,dan tidak mau pusing,lebih pusing mana saat kita sudah berada di kematian tak ada kesempatan lagi tuk bertobat karena sikap ragu ragu kita?
Bukankah inilah golongan manusia yang merugi?
Disaat para Habib kita,Imam kita,Auliya kita,Guru kita ,saudara kita peserta #Aksidamai411 yang tingkat keilmuan dan mungkin karomahnya di atas dan melebihi kita berjuang,bersuara lantang,bertaruh nyawa,jiwa,dan raga,,justru kita nistakan ,kita cemooh,dan kita cela dan kita buatkan meme dan bahan candaan.Igfirlana yaRobbi.
Saudaraku yang seiman ,masih kah kita buta dan ragu ketika bukti-bukti dan kesaksian para pelaku langsung aksi demo kita lihat,kita baca,kita dengar?
Bahkan Bapak Panglima TNI Bapak Gatot Nurmantyo sendiri menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga sebagai umat Muslim yang telah menunjukkan inilah umat muslim yang sejati.
Mari tanyakan Hati Nurani kita yang terdalam masihkah ada iman dan ghirah kita?
Mari perbaiki syahadat kita,mari lebih peka,pakai nalar,dan perdalam pemahaman kita akan ajaran dan Al Qur`an kita.
Jika bukan kita sendiri yang percaya Al Qur`an dan Yang mengajarkannya lalu untuk apa kita beriman dan mengaku Islam.
Lalu jika kita saling ribut akan sesuatu yang jelas akar permasalahannya siapa lagi benteng Negeri ini?
Saudaraku yang Tak Seiman ,
Maafkanlah apabila ada kata-kata dan sikap saya pribadi dan saudara kami yang menyinggung perasaan kalian ,Dari Lubuk hati yang terdalam saya meminta maaf lahir batin.
Tolong pahami dan rasakan apabila Firman Tuhan kalian di sepelekan dan Para pemuka ,Para Petinggi Agama kalian yang lurus ,yang menginggatkan kalian akan ajaran Tuhan kalian yang benar justru dikatakan menyesatkan dan membodohi kalian.
Bukankah bagi kita pemeluk keyakinan apapun akan marah dan tersinggung?
Karena kepercayaan dasar kita di sepelekan?
Saudaraku di moment Hari Pahlawan ini,marilah kita menempatkan diri kita di posisi dan digaris kita masing masing.
Maafkan bila kemarin saya sampaikan ini bukan urusan Agama dan keyakinan kalian ,dan ini adalah urusan rumah tangga kami.
Tolong bantulah Do`a agar kasus ini berjalan dengan adil dan cepat,dan mendapatkan solusi yang terbaik dari para pemimpin negeri ini.
Dan apabila tak juga kalian pahami ,semoga tulisan ini mampu mewakili suara hati dan perasaan kami umat muslim yang sakit hati dan tak didengar.
Kita tetap saudara,satu nusa ,satu bangsa dan satu negara Indonesia.
Seperti hari-hari sebelumnya dan saling menjaga ,berbagi ilmu kehidupan bersama menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.Seperti biasanya.
Salam satu jiwa,Indonesia damai bersatu selamanya.
Wassallamu`alaikum.
(Amini Djuwadi)

No comments:

Post a Comment