Sunday 9 October 2016

PENYEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Bismillahirrohmanirrohiim

Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia

BAB I.PENYEBARAN  FLORA DI INDONESIA
Posisi sangat menguntungkan bagi kehidupan flora di indonesia. Flora Indonesia termasuk flora pada kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini.

Tahun 2009, Van Welzen dan Silk, ahli botanis yang berasal dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora Malesiana.

Menurut keduanya, Flora Malesiana terbagi menjadi
-Flora dataran Sunda,
-Flora dataran sahul,
-Flora di daerah tengah (Wallacea) yang sangat khas dan endemik.

Flora dataran Sunda adalah tumbuhan yang berasal dari
-Famili Dipterocarpacceae,
Contohnya ;
Pohon keruing (Dipterocarpus applanatus) yang kayunya sering digunakan untuk bahan bangunan dan tumbuhan.
-Famili Nepenthaceae.
Contohnya :
Tumbuhan pemangsang serangga atau kantong semar (Nepenthes gymnaphora).

Flora dataran Sahul adalah (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari famili Myristicaceae, misalnya pala (Myristica fragrans).

▪Flora kawasan Wallacea antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang memiliki batang berwarna-warni.

Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn, mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal yang sesuai dengan tumbuhan hidup di iklim tersebut. Klasifikasi ini bisa dijadikan dasar pengelompokan tumbuhan di Indonesia secara vertikal.

Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora Indonesia dibagi menjadi beberapa kelompok berikut..
-Daerah dengan ketinggian 0-650 m merupakan dataran rendah pantai dan hutan mangrove dengan jenis tanaman pandan, bakau (Rhizophora sp.), kayu api (Avicennia sp.), bogem (Bruguiera sp.), sagu, dan nipah. Semakin jauh ke daratan ditemukan kelapa, kelapa sawit, padi, cokelat, jagung, karet (Hevea brasiliensis) dan kapuk (Ceiba pentandra).

-Daerah dengan ketinggian 650-1.500 m ditumbuhi dengan tanaman rasamala (Altingia excelsa), aren, tembakau, kopi, teh, dan kina (Chinchona officinalis).

-Daerah dengan ketinggian 1.500-2.500 m ditumbuhi tanaman cantigi koneng (Rhododendrom albumim), anggrek tanah (Paphiopedilum pranestans) di pegunungan Papua, cemara gunung (Casuarina junghuhniana), dan berri (Vaccinum lucidum).

-Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 meter merupakan daerah pegunungan yang dingin. Di ketinggian ini ditemukan lumut, lichen, dan bunga edelweiss (Anaphalis javanica).

BAB.II PENYEBARAN FAUNA DI INDONESIA

Penyebaran Fauna Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia.

Menurut pendapat para pakar zoologi yang berpendapat bahwa;
Tipe Fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna yang ada di Asia Tenggara (oriental), Dan Tipe Fauna yang ada dikawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna yang terdapat di benua Australia (australis).

Daerah persebaran fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kawasan.

-Kawasan Indonesia bagian barat,
-Kawasan peralihan (Wallacea),
-Kawasan Indonesia bagian timur.

Penyebaran fauna Indonesia dibagi dan dipisahkan oleh garis Wallace, garis Weber, dan garis Lydekker.

Kawasan Pembagian Penyebaran Fauna Indonesia

a. Kawasan Indonesia Bagian Barat
Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Bali dan Jawa.
Kawasan tersebut dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara Bali dengan Lombok. Dari jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis fauna yang juga dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (abad ke -19) , ahli zoologi yang berasal dari Inggris. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat,

Contoh;macan tutul atau leopard (Panthera pardus), badak jawa (Rhinoceros), Harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmaeus), gajah (Elephas maximus), beruang madu (Ursus malayanus),  wau-wau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), banteng (Bos sondaicus), burung jalak bali (Leucopsar rothschildi), dan merak hijau (Pavo muticus).

b. Kawasan Peralihan
Kawasan peralihan meliputi wilayah seperti Maluku, Timor, Sulawesi, Sumbawa, Sumba, dan Lombok. Kawasan peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang berada disebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur Sulawesi.

Garis Weber dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber, seorang ahli zoologi yang berasal dari Jerman. Pada Kawasan tersebut terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan fauna australis.

Contoh fauna kawasan peralihan ;Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), komodo (Varanus komodoensis), maleo (Macrocephalon maleo), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), duyung (Dugong dugon), kuskus beruang (Ailurops ursinus), kakatua putih berjambul merah (Cacatua moluccensis), kupu-kupu Sulawesi (Papilio iswara, Papilio peranthus), dan soa-soa (Hydrosaurus amboinensis).

c. Kawasan Indonesia Bagian Timur
Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi wilayah seperti Papua dan pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya.

Contoh fauna yang terdapat dikawasan Indonesia bagian timur; buaya Irian (Crocodylus novaeguineae), kupu-kupu sayap burung (Ornithoptera sp.), kasturi raja (Psittrichas fulgidus), ular sanca hijau (Chondrophython viridis), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), burung cendrawasih ekor pita (Astrapia mayeri), walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), burung kasuari gelambir ganda (Casuaris casuarius), dan burung kakatua raja (Probosciger aterrimus).
Burung di kawasan ini memiliki bulu yang berwarna-warni.

Semoga bermanfaat.
Berbagai Sumber.

No comments:

Post a Comment